Transportasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam setiap mobilitas masyarakat. Transporatsi juga merupakan suatu indikator ekonomi negara. Semakin padat transportasi pada suatu negara, maka hal itu menunjukkan bahwa laju ekonomi di negara tersebut sangat padat modal. Negara Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk banyak tentu memiliki kepadatan transportasi yang tinggi. Padatnya lalu lintas inilah yang menjadi permasalahan mendasar di kota-kota besar Indonesia.
Saat ini sebagian masyarakat lebih dominan untuk tinggal di perkotaan. Hal ini tentu saja mengakibatkan semakin besarnya beban kota. Padahal kota tak selamanya memiliki wilayah yang luas. Apalagi untuk daerah kosong yang hijau dan rimbun seperti daerah pedesaan. Jangankan untuk lahan pertanian, untuk perumahan pun sekarang sulit mendapatkan lahan yang luas. Memang seperti itulah potret kehidupan daerah perkotaan yang sering kita jumpai (Malik, 2000)
Jakarta, ibukota negara Indonesia ini memang suatu wilayah yang dikenal memiliki lalu lintas yang padat. Hampir semua mobilitas berpusat di Jakarta. Situasi lalu lintas yang ada di kota ini sudah sangat semrawut.Angka kecelakaan yang terjadi pun sangatlah tinggi. Sebenarnya pemerintah setempat juga telah membuat berbagai kebijakan guna menyelesaikan masalah transportasi yang ada di Jakarta. Penguangan armada angkutan umum dengan mengandalkan adanya Bus Trans Jakarta dinilai kurang efektif. Alur Bus Trans Jakarta yang tidak menjangkau seluruh wilayah di Jakarta membuat masyarakat kembali lagi dengan kebiasaan lama menggunakan angkutan umum. Selain itu, rencana pembangunan monorel yang tidak diimbangi dengan aliran APBD Jakarta secara lancar membuat proyek monorel yang seharusnya dapat ditargetkan untuk selesai namun kenyataannya berhenti tanpa ada kelanjutannya sama sekali. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Jakarta, ibukota negara Indonesia ini memang suatu wilayah yang dikenal memiliki lalu lintas yang padat. Hampir semua mobilitas berpusat di Jakarta. Situasi lalu lintas yang ada di kota ini sudah sangat semrawut.Angka kecelakaan yang terjadi pun sangatlah tinggi. Sebenarnya pemerintah setempat juga telah membuat berbagai kebijakan guna menyelesaikan masalah transportasi yang ada di Jakarta. Penguangan armada angkutan umum dengan mengandalkan adanya Bus Trans Jakarta dinilai kurang efektif. Alur Bus Trans Jakarta yang tidak menjangkau seluruh wilayah di Jakarta membuat masyarakat kembali lagi dengan kebiasaan lama menggunakan angkutan umum. Selain itu, rencana pembangunan monorel yang tidak diimbangi dengan aliran APBD Jakarta secara lancar membuat proyek monorel yang seharusnya dapat ditargetkan untuk selesai namun kenyataannya berhenti tanpa ada kelanjutannya sama sekali. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Apabila kita tinjau lebih dalam lagi, ternayat ada suatu hambatan yang ada di balik kegagalan rencana pemerintah tersebut. Masyarakat Jakarta yang notabene adalah masyarakat pendatang dan bertujuan untuk mencari nafkah apapun di Jakarta cenderung mempunyai sifat acuh tak acuh pada keadaan sekitar. Rencana-rebcana pemerintah tersebut kurang dipahami oleh masyarakat sekitar atau bahkan ada sebagian masyarakat yang memang tidak peduli denga itu semua. Akibatnya, masalah lalu lintas sering dikesampingkan oleh pemerintah.
Mengcu pada kalimat sebelumnya, kta thu bahwa ekonomi suatu negara dapat terlihat dari kepadatan laju transportasi pada negara tersebut. Jakarta yang mewakili dari seluruh wilayah Indonesia butuh perhatian yang besar dari pemerintah ataupun masyarakat dalam membangun kota Jakarta. Kerjasama yang bagus itulah yang kita butuhkan. Kebijakan yang tidak hanya khayalan butuh sebuah realitasnya. Mungkin dengan adanya pemuda-pemuda Indonesia pada era ininlah Jakarta akan bangkit menjadi ibukota negara yang tertata rapi, padat modal, serta dapat bersaing dengan ibukota-ibukota negara lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar